Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya terdapat beragam jenis bahasa daerah dari beraneka ragam suku. Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, bahasa daerah jarang dipakai orang kebanyakan kecuali oleh mereka yang memang asli atau tinggal di daerah yang masih menggunakan bahasa daerah. Dalam penggunaan bahasa Indonesia sendiri cara pengucapannya pada kebanyakan orang khususnya anak-anak muda banyak yang tidak sesuai pada Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak plesetan-plesetan atau istilah-istilah baru yang digunakan. Kebanyakan orang-orang zaman sekarang memakai istilah ‘Bahasa Gaul’ untuk berkomunikasi satu sama lain. Berikut ini kita akan bahas lebih dalam tentang bahasa gaul mulai dari kemunculannya sampai perkembangannya.
Contoh penggunaan bahasa gaul sebagai berikut :
Bahasa Indonesia | Bahasa Gaul (informal) |
Aku, Saya | Gue |
Kamu | Elo |
Di masa depan | kapan-kapan |
Apakah benar? | Emangnya bener? |
Tidak | Gak |
Tidak Peduli | Emang gue pikirin |
Pada tahun 2008 Penulis buku Kamus Bahasa Gaul, Debby Sahertian, mengungkapkan bahwa kosakata bahasa gaul yang menjadi bahasa informal di masyarakat, semakin bertambah. "Perubahan (kosakata) nggak ada. Tapi kalau penambahan, iya. Misalnya kata `ember` yang sudah meluas. `Ember` itu kan artinya ‘memang’ Bahasa Gaul tidak memiliki rumusan layaknya sebuah bahasa formal di dunia. Justru, belakangan bahasa gaul lebih populer dengan `plesetan` atau `permainan` dari kata-kata tertentu untuk menjadi kata-kata baru yang ingin disampaikan.
Ada beberapa kata yang posisi konsonan dan vokalnya diubah sedemikian rupa, menimbulkan bunyi baru yang cukup unik dan lucu kalo didengar.
1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan "cool" (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.
3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata "berlebihan". Kata ini populer di tahun 2006an. biasanya digunakan untuk "mencela" orang yang berpenampilan norak.
4. JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya telusuri, ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu. Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini.
5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti "tidak lucu". Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan "cool" (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.
3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata "berlebihan". Kata ini populer di tahun 2006an. biasanya digunakan untuk "mencela" orang yang berpenampilan norak.
4. JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya telusuri, ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu. Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini.
5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti "tidak lucu". Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
6. MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari kata "Mana Kutahu". Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang.
Kata ini sebenarnya berasal dari kata "Mana Kutahu". Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang.
7. BONYOK :
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja. Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja. Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
8. AKIKA :
Merupakan sandi untuk mengatakan "Saya". Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
Merupakan sandi untuk mengatakan "Saya". Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
9. SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata "Sudahlah". Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata "Sudahlah". Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
10. LOL :
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti "Tertawa Terbahak-bahak".
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti "Tertawa Terbahak-bahak".
Penggunaan bahasa gaul memang sah saja di dalam masyarakat. Dalam perkembangannya bahasa ini menjadi sulit untuk dimengerti. Kita boleh-boleh saja menggunakan bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari dalam masyarakat. Tapi ingat, jangan sampai kita melupakan bahasa asli kita sendiri, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar.
0 komentar:
Posting Komentar