Senin, 27 September 2010

INTERNET PROTOCOL TV

Diposting oleh ZegyVioletaP di 09.00 0 komentar



Internet Protocol TV (IPTV) adalah suatu sistem dimana layanan digital televisi dikirimkan menggunakan Internet Protocol melalui jaringan infrastruktur, termasuk koneksi berkecepatan tinggi, misalnya internet dan brosdband jaringan akses Internet bukan tradisional frekuensi radio siaran, satelit sinyal, dan televisi kabel (CATV) format. Sebuah sistem IPTV ditempatkan dalam bisnis memungkinkan ratusan saluran TV dan video untuk dilihat pada jumlah yang tidak terbatas TV dan PC terhubunh ke jaringan data yang ada.
Dengan adanya IPTV, layanan televisi dapat terintegrasi dengan layanan internet berkecepatan tinggi dan dapat membagi koneksi dengan sesama pengguna. Salah satu dari layanan IPTV adalah Live TV. Layanan ini disampaikan dengan mengakses agnostic, packet switched jaringan yang menggunakan protocol IP untuk mengangkut video, audio, dan sinyal control. Tapi yang perlu kita ingat adalah layanan IPTV tidak seperti program televisi biasa, jasa layanan ini dipancarkan melalui jaringan internet. Syarat dari IPTV adalah internet yang berkecepatan tinggi yang menggunakan bandwidth (pita lebar) pada digital video. Sering jasa layanan ini menjalankan layanan dengan fasilitas video on demand. Sebagai tambahan terhadap layanan ini, termasuk pengadaan layanan internet seperti akses ke web dan Voice Over Internet Protocol (VoIP).
Beberapa  feature yang  dimiliki oleh IP/TV ini adalah :
·         IPTV dapat menyiarkan secara live  atau prerecorded digital video program-program pendidikan, komersial, juga dapat melakukan capturing dan transmisi program dari berbagai source.
·         IPTV dapat melakukan penjadwalan program sesuai dengan kebutuhan antara pemilik informasi dan audience. Viewer dapat memilih program dari suatu listing yang akan dilihatnya.
·         IPTV dapat memberikan layanan yang ekonomis namun dengan tidak mengorbankan kualitas layanan. Ini dikarenakan teknologi bandwidth transmisi yang efisien, yaitu IP multicasting.
·         IPTV mendukung  format standard MPEG (Motion Picturre Experts Group) untuk memberikan high quality, full motion video. Feature ini merupakan tambahan terhadap  standard CODEC (compression/decompression) untuk menjamin kualitas gambar yang optimal sesuai dengan spesifikasi aplikasi dan bandwidth yang tersedia.
·         Bila dibandingkan dengan metode tutorial yang konvensional, IP/TV lebih efisien karena tidak perlu  membayar instruktur, biaya print materi relatif lebih sedikit, tidak perlu menyewa ruang seminar khusus (karena IP/TV dapat diakses oleh setiap meja selama terkoneksi dalam satu LAN/WAN).

TV atau sinyal video diubah menjadi aliran data yang melewati jaringan dengan cara yang sama seperti lalu lintas data lain. Sebuah bentuk transmisi tertentu yang dikenal sebagai IP multicasting, digunakan agar dapat mengurangi kebutuhan bandwidth jaringan. Semua sumber yang tersedia dapat dipilih, tergantung sumber mana yang ingin dilihat.
TV yang terhubung ke jaringan anda dengan Receiver IP kecil dikendalikan menggunakan remote control infra merah. Pengguna PC tidak perlu menggunakan perangkat keras/hardware tambahan dan untuk memilih salurannya menggunakan panel kontrol yang ditampilkan pada layar PC. Saluran tersebut dapat dilihat melalui media player seperti Windows Media Player dan dapat ditampilkan dengan ukuran layar sedang atau layar penuh.
Keuntungan dari penggunaan IPTV sendiri adalah dapat menghubungkan TV atau PC untuk menampilkan channel yang Anda pilih dan control dimanapun anda memiliki jaringan, sistem IPTV juga dapat mendistribusikan TV dan video dari sumber manapun, Satellite TV, Freeview TV, studio output, dapat ditampilkan secara konsisten pada kualitas tertinggi karena adanya teknologi digital, tampilannya yang berbasis tatapmuka sehingga para pengguna dapat memilih saluran sesuai kebutuhannya.
Sekarang ini banyak perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang mengeksplorasi jasa layanan ini sebagai pendapatan peluang baru dari pelanggan lamanya dan tindakan difensif dalam menghadapi layanan Televisi Kabel. Tidak hanya di perumahan IPTV banyak dipakai termasuk dalam kalangan sekolah, perusahaan-perusahaan, dan institusi lainnya.


Minggu, 26 September 2010

Bahasa Gaul Bahasa yang Laris Digandrungi Banyak Orang

Diposting oleh ZegyVioletaP di 03.58 0 komentar

         Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya terdapat beragam jenis bahasa daerah dari beraneka ragam suku. Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, bahasa daerah jarang dipakai orang kebanyakan kecuali oleh mereka yang memang asli atau tinggal di daerah yang masih menggunakan bahasa daerah. Dalam penggunaan bahasa Indonesia sendiri cara pengucapannya pada kebanyakan orang khususnya anak-anak muda banyak yang tidak sesuai pada Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak plesetan-plesetan atau istilah-istilah baru yang digunakan. Kebanyakan orang-orang zaman sekarang memakai istilah ‘Bahasa Gaul’ untuk berkomunikasi satu sama lain. Berikut ini kita akan bahas lebih dalam tentang bahasa gaul mulai dari kemunculannya sampai perkembangannya.
        Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam bergaul sehari-hari. Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Bahasa gaul dulu sering digunakan oleh kalangan preman atau sebagian orang untuk merahasikan pembicaraan mereka dari orang-orang sekitarnya. Awal 1970-an, bahasa khas anak mudai ni disebut bahasa prokem atau atau bahasa okem. Salah satu kosakata bahasa okem yang masih sering dipakai sampai sekarang adalah "bokap". Ternyata tidak hanya preman saja yang menggunakan bahasa rahasia ini melainkan juga para kaum waria juga menggunakannya. Seperti sampai sekarang ini kita masih sering mendengar istilah "bencong" untuk menyebut seorang banci. Bahasa gaul yang sering diucapkan para waria bisa disebut juga "Bahasa Binan". Awal kemunculannya di sekitar  tahun 1990an.  Misalnya laki→lekong (lėkong) dan banci→bencong (bencong) atau bences (bėnces). Kata-kata ini berkembang pesat dan meluas di seantero nusantara, dan kemudian dipakai sebagai bahasa gaul. Setiap komunitas waria atau gay senantiasa menciptakan sendiri kata-kata jenis ini. Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang kemudian memperkaya bahasa gaul. 
        Bahasa-bahasa yang dipakai oleh orang zaman dahulu itu kini banyak dipakai di kalangan remaja. Kata-kata seperti bokap, nyokap, bonyok, pembokat  sudah tidak asing lagi di telinga, karena istilah-istilah itu sudah sering sekali diucapkan para remaja di Indonesia. Dalam perkembangannya justru remaja-remaja inilah yang lebih banyak menggunakan bahasa gaul untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari bersama teman-temannya. Seiring dengan perkembangan zaman, dan perkembangan teknologi, bahasa gaul tidak hanya sekadar istilah, tapi juga meluas ke tulisan. Media cetak maupun media elektronik termasuk sarana yang dipakai dalam memperkenalkan bahasa gaul. Juga banyak ditemukan penggunaannya dalam fasilitas sosialisasi seperti Yahoo Messenger, Friendster, Facebook, Twitter. Termasuk dalam menggunakan Short Message Service (SMS). Biasanya untuk mempermudah penulisan para remaja menyingkat kata-katanya dan menggunakan istilah-istilah gaul mereka. Sebenarnya penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999.
Contoh penggunaan bahasa gaul sebagai berikut :

Bahasa Indonesia 
Bahasa Gaul (informal) 
Aku, Saya
Gue 
Kamu 
Elo 
Di masa depan
kapan-kapan 
Apakah benar? 
Emangnya bener? 
Tidak 
Gak 
Tidak Peduli 
Emang gue pikirin
 
Pada tahun 2008 Penulis buku Kamus Bahasa Gaul, Debby Sahertian, mengungkapkan bahwa kosakata bahasa gaul yang menjadi bahasa informal di masyarakat, semakin bertambah. "Perubahan (kosakata) nggak ada. Tapi kalau penambahan, iya. Misalnya kata `ember` yang sudah meluas. `Ember` itu kan artinya ‘memang’ Bahasa Gaul tidak memiliki rumusan layaknya sebuah bahasa formal di dunia. Justru, belakangan bahasa gaul lebih populer dengan `plesetan` atau `permainan` dari kata-kata tertentu untuk menjadi kata-kata baru yang ingin disampaikan.
Ada beberapa kata yang posisi konsonan dan vokalnya diubah sedemikian rupa, menimbulkan bunyi baru yang cukup unik dan lucu kalo didengar.

1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.

2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan "cool" (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.

3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata "berlebihan". Kata ini populer di tahun 2006an. biasanya digunakan untuk "mencela" orang yang berpenampilan norak.

4. JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya telusuri, ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu. Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini.

5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti "tidak lucu". Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.

6. MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari kata "Mana Kutahu". Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang.

7. BONYOK :
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja. Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
 
8. AKIKA :
Merupakan sandi untuk mengatakan "Saya". Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
 
9. SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata "Sudahlah". Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.

10. LOL :
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti "Tertawa Terbahak-bahak".
       
      Penggunaan bahasa gaul memang sah saja di dalam masyarakat. Dalam perkembangannya bahasa ini menjadi sulit untuk dimengerti. Kita boleh-boleh saja menggunakan bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari dalam masyarakat. Tapi ingat, jangan sampai kita melupakan bahasa asli kita sendiri, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar.



 

Extraodinary Bloggy Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review