Sabtu, 08 Desember 2012

Aspek Pemasaran dan Keuangan

Diposting oleh ZegyVioletaP di 21.10 0 komentar

Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran adalah kunci dari keberhasilan sebuah perusahaan. Jika permintaan terhadap suatu produk atau jasa yang dibuat kurang memadai maka seluruh kegiatan pada aspek-aspek yang lain tidak akan terwujud. Jika propek permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari penawarannya, maka sistem produksi terhadap produk tersebut tidak layak dilaksanakan. 

Perkembangan permintaan pasar dapat diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut.   


A. Produk Jasa Yang Ditawarkan
  Spesifikasi produk yang akan dibuat serta sasaran pasarnya harus terurai dengan jelas. Uraian spesifikasi produk yang jelas akan memudahkan dalam menghitung kebutuhan bahan baku yang digunakan. Sementara itu segmen pasar dan target pasar yang jelas akan membantu dalam penyusunan program pemasaran.


B. Perkembangan Permintaan dan Prospeknya
    Perkembangan permintaan dan prospek pasar terhadap suatu produk sangat perlu diketahui. Untuk mendapatkan hal tersebut harus dilakukan penelitian pasar melalui perkembangan penjualan produk atau jasa sejenis yang dipublikasikan dalam berbagai laporan dan penelitian lapangan tentang selera atau keinginan terhadap produk.


C.  Perkembangan Penawaran dan Prospeknya
     Informasi tentang perkembangan penawaran dapat diamati dengan volume produksi atau melalui kapasitas produksi terpasang perusahaan sejenis yang sudah ada dipasar.


D.  Market Space dan Market Share
     Kelebihan volume permintaan terhadap penawaranya menunjukkan ruang pasar yang dapat dipenuhi.

E.  Program Pemasaran
   Program pemasaran disusun berdasarkan target pasar dan pangsa pasar yang akan dikuasai. Rencana pemenuhan pangsa pasar disusun berdasarkan program pemasaran yang lebih rinci meliputi volume penjualan, kebijakan harga jual, sistem pembayaran, sistem distribusi, dan kegiatan promosi yang digunakan.



Aspek Keuangan

Aspek keuangan adalah sumber dari semua aspek. Ini dikarenakan keuangan merupakan implikasi dari seluruh program proyek yang harus diperhitungkan. Berbagai hal yang menyangkut keuangan perlu dibahas mulai dari awal perencanaan, periode persiapan, pelaksanaan pembangunan proyek dan periode operasi ketika usaha berjalan. dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Periode Pra-operasi dan Periode Operasi.
   

A. Biaya Pra-operasi

    Pembangunan sebuah usaha perlu diawali dengan pembuatan gagasan, penelitian tentang produk, pasar dan aspek-aspek lain yang perlu dipertimbangkan agar dapat diambil sebuah keputusan. Guna keperluan tersebut mempunyai konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan kita sebut biaya pra-operasi. Penggunaan biaya tersebut keperluan penelitian, perencanaan, studi kelayakan, perancangan (design), biaya konsultan dan biaya pemasaran sebelum produk siap diluncurkan ke pasar.

B. Rencana Kebutuhan Investasi
    Biasanya diperhitungkan diawal perencanaan usaha yang meliputi seluruh pengeluaran pembangunan proyek dengan dikelompokkan :

   1.  Biaya pembangunan Fisik (Harta Tetap)
Biaya pembangunan fisik adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan sarana dan prasarana seluruh kebutuhan proyek yang meliputi pembelian tanah, pembangunan gedung, pembelian mesin-mesin, alat kantor, furnitur dan kendaraan.

   2.  Biaya-biaya Trial Run
    Trial Run adalah uji coba kelancaran operasi seluruh unit produksi hingga terwujudnya sebuah produk yang akan dipasarkan. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu tertentu yang membutuhkan biaya antara lain beli bahan baku, bahan bantu lainnya, honor tenaga kerja, beli bahan bakar dan lain-lain sehingga tampak kegiatan pabrik beroperasi sepenuhnya. Produk yang dihasilkan bukan untuk dijual secara profit akan tetapi untuk keperluan evaluasi mutu, perbaikan design dan promosi awal. Apabila produk sudah dapat dijual maka pendapatannya masuk pada perhitungan biaya trial run. Sisa produk yang dihasilkan dalam trial run dapat dijadikan persediaan awal barang jadi pada awal periode operasi. Biaya trial run bisa dimasukkan sebagai harta tak berwujud akan disusutkan dalam waktu tertentu.

3.  Modal Kerja
   Yang dimaksud modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk operasi perusahaan sehari-hari dalam membuat produk yang meliputi kebutuhan dana yang tertanam lancar dalam bentuk piutang usaha, persediaan bahan baku, bahan dalam proses, barang jadi, bahan bakar dan bahan bantu produksi lainnya. Termasuk sejumlah kas minimum untuk kebutuhan tak terduga atau transaksi.




C. Sumber Dana
    Digunakan untuk belanja. Usaha bisa berasal modal sendiri atau pinjaman dari bank.


     1.  Modal Sendiri

Yang dimaksud modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pemegang saham, yang dinyatakan dalam akte pendirian perusahaan. Umumnya jumlah dana yang tercantum dalam akte pendirian tersebut masih jauh dari cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi keseluruhan.  

Sumber Dana Pembelanjaan Harta Tetap       
               
Sumber Dana    Porsi    Barang Modal       
Pinjaman Bank    60%    450.000.000        
Modal Sendiri    40%    300.000.000
                                    750.000.000      

    2.   Pinjaman

Guna penguatan kebutuhan modalkerja dan membeli harta tetap dibutuhkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Ketentuan besaran pinjaman, periode penarikan, cicilan, tingkat bunga, jatuh tempo pelunasan dan biaya administrasi lainya dicantumkan dalam perjanjian kontrakkredit yang disepakati antara pihak perusahaan dan bank.

D.  Proyeksi Harga Pokok Produksi/ Penjualan

     Proyeksi harga pokok penjualan harus didukung oleh volume proyeksi dan volume penjualan. Biaya produksi per unit adalah total biaya produksi dibagi dengan volume produksi. Sedangkan harga pokok penjualan per unit adalah total harga pokok penjualan dibagi dengan volume penjualan. 


E.   Proyeksi Rugi-Laba

      Proyeksi rugi-laba adalah gambaran keuntungan operesasi usaha beberapa tahun kedepan. Untuk membuat proyeksi rugi-laba harus dihitung terlebih dahulu proyeksi nilai penjualan, biaya produksi dan biaya operasi. Biaya operasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional kantor dan pemasaran produk. Biaya-biaya produksi dan operasi dapat pula dikelompokkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.


F.  Proyeksi Arus Kas
    Proyeksi arus kas bergna untuk penyusunan proyeksi neraca. Arus kas merupakan catatan atas penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran (arus kas keluar) kas dalam satu periode. Sedangkan selisih antara keduanya (masuk dan keluar) disebut arus kas bersih.


 

Extraodinary Bloggy Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review